Jaman gini bensin mahal ??? CAPEEK… DEH…. Haha… gak guna kali… tapi kenapa ya bensin mahal ? kenapa juga yak kok banyak yang unjuk rasa ??? mari kita telusuri lebih dalam disini, yoo mariiiiiii !!!
Bensin mahal karena mahalnya minyak per barel… apalagi premium kok jadi aneh gini ya ???) bensin sekarang naik, bahkan pertamax plus sudah harganya Rp 6000,- per liter (nanti Juni)… beuh.. MANTAP ! haha… (Rp 8.450,- per liter. Gimana ya nasib nelayan ? pasti rugi besar ya, haha… pemerintah harusnya memberi subsidi khusus kepada para nelayan dan lainnya yang membutuhkan. Agar tidak terjadinya kekurangan bbm. Bayangkan saja premium dengan harga Rp 100.000,- sekarang mendapatkan 22,22 liter nanti juni Cuma dapet 16,66 liter, apa ga mahal??? Nelayan sekali melaut membutuhkan 45 liter solar jadi harganya kurang lebih Rp 244.350,- mahal kan ? padahal hasil sekali melaut Cuma Rp 250.00,- S/D Rp 750.000,- apakah mereka ga rugi ? ditambah lagi program smart card yang di keluarkan pemerintah dan juga pelarangan membeli bbm dengan jerigen.
Indonesia bagaikan iklan rokok yang dimainkan Ringgo agus rahman… yang ada orang nanya “Jadi kapan ???” kalo Indonesia yang jawab “Juni, juni sengsara, juni bensin naik”. Tau ga singkatan pertamina ?
PERTAMINA
PER = perusahaan
TAM = tak menghargai
INA = indonesia
Mengapa saya menyebut pertamina tak mengharagai Indonesia ? karena harga yang mereka naikkan lebih dari kekuatan ekonomi Indonesia. Gaji buruh saja hanya Rp 1.100.000,- bahkan jika untuk keperluan sehari-hari Rp 750.000,- sisanya hanya Rp 350.000 dan jika bensin sebulan bensinnya Rp 600.000,- maka hasilnya –Rp 250.000,- kita harus punya uang ekstra.
Indonesia, adalah negara yang maju dan memiliki hasil alam yang cukup banyak tapi tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya. Seperti halnya PT.Freeport Indonesia yang berada di papua mereka mengambil emas dari papua. Lalu PT.Newmont minahasa, mereka mengambil perak dan emas. Kok mau ya Indonesia diambil kekayaannya ? itu karena untuk menghasilkan devisa negara dan juga agar dapat melunasi hutang-piutang negara.
0 komentar:
Posting Komentar